Apakah
kita tergolong manusia yang sering tiba-tiba merasa lapar dan langsung
mengonsumsi makanan dalam waktu-waktu tertentu secara bebas? Apakah pola makan
seperti ini baik bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan? Seringkali padatnya
akivitas menjadi faktor utama pola hidup yang tidak sehat. Ketika lapar, kita
akan mengonsumsi segala sesuatunya yang serba instan asalkan hal itu dapat
mengenyangkan perut. Banyak yang lupa bahwa rasa lapar itu mungkin bisa
dihilangkan dengan hanya meminum air mineral secara cukup.
Jika
sudah seperti itu, makan pun menjadi tergesa-gesa dan kandungan gizi serta
pilihan menu tidak lagi dipikirkan. Padahal, makan secara tergesa-gesa
merupakan sumber penyakit. Dapat ditebak bahwa makan secara tegesa-gesa berarti
kita tidak mengunyah makanan tersebut dengan benar. Tubuh dalam waktu lama
masih dapat menyimpan energi dari makanan yang dikonsumsinya berkat adanya gen
penghemat energi. Namun sayangnya, masyarakat modern seringkali melupakan hal
ini, sering mengonsumsi berbagai jenis makanan seenaknya, serta jarang
menggerakkan tubuh sehingga tubuh menumpuk energi secara berlebihan. Kebiasaan
makan berlebih inilah yang menimbulkan sumber penyakit.
Dalam
hal ini, pembatasan asupan kalori menjadi penting karena pembatasan ini
memperlambat proses penuaan. Kenapa bisa? Karena pembatasan asupan kalori ini
seolah menekan tombol ON pada gen panjang umur yang disebut sebagai gen
sirtuin. Pada gen ini, terdapat komponen pengendali insulin dan zat gula yang
merupakan komponen-komponen penghasil energi seperti glukosa, asam amino, dan
juga asam laktat. Gen sirtuin ini berfungsi mengatur pembentukan otot dan
penumpukan lemak serta memperlambat penuaan. Salah satu cara untuk mengaktifkan
gen sirtuin adalah makan tepat waktu dan memberi jeda waktu makan hingga perut
terasa sangat lapar sebelum sampai pada waktu makan berikutnya.
Namun,
makan teratur dengan waktu yang tepat belumlah cukup jika tidak memperhatikan
komposisi makanan yang akan kita konsumsi dan bagaimana seharusnya proses makan
itu berlangsung.
Berikut hal-hal yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan
usus:
Makan
dengan tergesa-gesa. Makan tanpa dikunyah hanya akan membebani lambung.
Mengunyah tidak hanya bertujuan melumatkan makanan, tetapi mempermudah proses
pencernaan selanjutnya di lambung dan usus. Aktivitas mengunyah penting karena
air liur mensekresikan beberapa enzim dan zat yang sangat bermanfaat bagi
pencernaan seperti enzim amilase, fluorida, mucin dan peroksidase. Mengunyah
tidak hanya mengurangi beban lambung, tetapi juga merangsang pusat rasa kenyang
di otak sehingga makan tidak akan berlebih. Mengunyah secara tepat juga dapat
memperlancar peredaran darah di otak sehingga meningkatkan daya pikir.
Mengonsumsi
makanan tinggi garam. Makanan tinggi garam tidak hanya menyebabkan tekanan
darah tinggi, namun juga mengganggu keseimbangan kadar kalium dan natrium di
dalam tubuh. Menurut penelitian jangka panjang yang juga sudah dibuktikan
melalui penelitian epidemiologis, mengurangi asupan garam dapat mencegah gagal
ginjal, kanker, dan penyakit jantung.
Banyak
mengonsumsi makanan yang digoreng. Perlu diketahui bahwa minyak sayur yang
sudah teroksidasi dapat menimbulkan penuaan dini. Minyak pada makanan akan
teroksidasi apabila terkena udara khusunya oksigen, sinar matahari, dan logam.
Minyak yang teroksidasi dapat menjadi bahan beracun yang disebut sebagai lipid
hyperoxidation. Terlalu banyak mengonsumsi lipid hyperoxidation akan
mengurangi efektivitas penyerapan makanan di usus. Lipid hyperoxidation merupakan
hasil oksidasi yang terbentuk akibat reaksi antara oksigen aktif dan
lemak-lemak yang berada di dalam tubuh, misalnya kolesterol. Percobaan yang
dilakukan Profesor Yutaka Okamoto terhadap hamster membuktikan bahwa lipid
hyperoxidation dapat merusak sel pankreas dan sel hati jika dikonsumsi
berlebih secara terus-menerus dan dapat memicu berkembangnya kanker.
Memakan
makanan manis terlalu sering. Terlalu banyak mengonsumsi gula akan menimbulkan
masalah. Gula yang tidak terurai menjadi energi akan bertumpuk dan menjadi
lemak di dalam tubuh karena zat gula ini akan terurai menjadi glukosa. Jika
glukosa dalam tubuh berlebih, sel-sel kanker akan memiliki potensi besar untuk
berkembang biak dengan glukosa tersebut yang digunakan sebagai bahan bakar.
Hidup
yang sehat akan dapat terbentuk jika kita mengintegrasikan pola makan sehat ini
dan tidak hanya mementingkan perawatan eksternal semata untuk mencegah penuaan
dini dan selalu terlihat fit. Olahraga yang terlalu berat dan ekstrim justru
dapat memperburuk kesehatan dengan menciptakan kondisi asam dalam tubuh akibat
terbentuknya asam laktat berlebih. Pola makan yang baik dengan pemilihan makanan
yang tepat merupakan kunci utama untuk menyehatkan usus. Usus yang sehat adalah
kunci kesehatan pencernaan yang mempengaruhi banyak hal terkait kesehatan dan
kecantikan diri.
Jadi,
jangan pernah ragu lagi untuk terus menjaga kesehatan usus dengan pola makan
yang baik, ya!
info terkait : detoxfiforlif.com
Posting Komentar